Firefly Pointer 2

Selasa, 23 Juni 2015

Geografi Regional Dunia (negara Banglades)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamduillah kami panjatkan kepada Allah swt, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kita dapat berpindah dari jaman kebodohan sampai jaman pembangunan pendidikan yang sedang melaju seperti sekarang ini, dan tidak lupa kami mucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini, termasuk kepada Dosen Mata Kuliah Geografi Regional Dunia, yaitu bapak Sodikin.
Adapun makalah yang kami tulis ini mengenai “Geografi Regional Dunia” yang kami sajikan dari berbagai sumber.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semuanya demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb




                                                                         Tangerang Selatan, 23 Juni 2015

                                                                                                Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................I
DAFTAR ISI…………..............................................................................................II
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………..1
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
C.     Tujuan…………………………………………………………………………...1
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Sejarah terbentuknya Negara Banglades………………………………………....2
B.     Kondisi Geografis Banglades…………………………………………………….5
C.     Kondisi Kependudukan Banglades……………………………………………….6
D.    Kondisi Perekonomian Banglades………………………………………………..7
E.     Kegiatan Pariwisata Banglades…………………………………………………...8
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...III



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Negara Banglades merupakan salah satu Negara yang berada di benua Asia. Negara Banglades termasuk kedalam Negara yang masih berkembang, terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra yang terbentang rendah. Memiliki iklim yang tropis basah, dan sering dilanda bencana alam juga Negara ini memiliki penduduk yang cukup padat di dunia, 45% warganya adalah buta huruf.
Kemajuan Negara ini cukup lambat, pembangunannya asih belum merata dan masih banyak daerah tertinggal, fasilitas  untuk pendidikannya pun masih kurang hal ini menjadikan penulis ingin mengetahui tentatng baik sejarah, kondisi geografis, kondidi penduduknya saat ini, kondisi ekonominya yang berjalan cepat atau lambat juga darimana saja ekonomi didapat dan objek pariwisatanya.
B.        Rumusan Masalah
1.      Apa yang mempengaruhi Sejarah terbentuknya Negara Banglades?
2.      Apa yang mempengaruhi Kondisi Geografis Banglades?
3.      Apa yang mempengaruhi Kondisi Kependudukan Banglades?
4.      Apa yang mempengaruhi Kondisi Perekonomian Banglades?
5.      Apa Kegiatan Pariwisata Banglades?
C.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui Sejarah terbentuknya Negara Banglades
2.      Untuk mengetahui Kondisi Geografis Banglades
3.      Untuk mengetahui Kondisi Kependudukan Banglades
4.      Untuk mengetahui Kondisi Perekonomian Banglades
5.      Untuk mengetahui Kegiatan Pariwisata Banglades




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah terbentuknya Negara Banglades
Sisa peradaban di Benggala Raya dapat ditilik kembali ke masa empat ribu tahun yang lalu, ketika wilayah tersebut dimukimi oleh orang DravidaTibeto-Burma, dan Austro-Asiatik. Asal kata "Bangla" atau "Benggala" tidak diketahui, tetapi kata tersebut diduga berasal dari kataBang, suku berbahasa Dravidia yang tinggal di wilayah tersebut sekitar tahun 1000 SM.
Kerajaan Gangaridai dibentuk sekitar abad ke-7 SM, yang selanjutnya disatukan denganBihar di bawah Kekaisaran MagadhaNandaMaurya, dan Sunga. Benggala kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Gupta dan Harsha dari abad ke-3 hingga abad ke-6. Setelah kejatuhannya, Shashanka mendirikan sebuah kerajaan, dan ia dianggap sebagai raja independen pertama dalam sejarah Bangladesh.
Setelah mengalami periode anarkismeDinasti Pala yang beragama Buddha menguasai wilayah ini selama empat ratus tahun sebelum selanjutnya digantikan oleh Dinasti Sena yang beragama Hindu. Islam masuk ke Benggala pada abad ke-12 melalui pedagang Arab. Misionaris Sufi dan penaklukan Muslim membantu penyebaran agama Islam di wilayah ini.
Bakhtiyar Khilji, seorang jenderal Bangsa Turkik, mengalahkan Lakshman Sen dari Dinasti Sena dan menaklukan sebagian besar wilayah Benggala pada tahun 1204. Wilayah ini dikuasai oleh dinasti-dinasti Sultan dan tuan-tuan tanah Bhuiyan selama beberapa ratus tahun kemudian. Pada abad ke-16, Kemaharajaan Mughal menguasai Benggala dan Dhaka menjadi pusat provinsial penting dalam pemerintahan Mughal.
Pedagang Eropa datang pada abad ke-15, dan pengaruh mereka berkembang hingga Perusahaan Hindia Timur Britania menguasai Benggala setelah Pertempuran Plassey tahun 1757. Pemberontakan berdarah tahun 1857 – dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy – menyebabkan penyerahan kekuasaan kepada mahkota kerajaan dengan viceroy sebagai pelaksana pemerintahan. Selama masa penjajahan, kelaparan melanda anak benua India berkali-kali, seperti kelaparan di Benggala pada tahun 1943 yang menewaskan 3 juta orang.
Antara tahun 1905 hingga 1911, dilakukan usaha untuk memisahkan provinsi Benggala menjadi dua zona, dengan Dhaka sebagai ibu kota zona timur. Ketika India dibagi pada tahun 1947, Benggala dibagi berdasarkan garis religius. Bagian barat Benggala masuk ke wilayah India, dan bagian timur bergabung dengan Pakistan sebagai provinsi yang disebut Benggala Timur (nantinya menjadi Pakistan Timur).
Pada tahun 1950, reformasi tanah dilakukan di Benggala Timur dengan dihapuskannya sistem zamindar feudal. Pemerintahan Pakistan saat itu didominasi oleh Pakistan Barat. Gerakan Bahasa Bengali pada tahun 1951 merupakan tanda awal perpecahan antara Pakistan Barat dan Timur.
Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus meningkat pada dekade-dekade berikutnya dan Liga Awami muncul sebagai suara politik penduduk berbahasa Bengali. Mereka meminta otonomi pada tahun 1960-an dan pada tahun 1966, pemimpin pergerakan Sheikh Mujibur Rahman dipenjara. Ia dilepaskan pada tahun 1969 setelah meletusnya pemberontakan rakyat.
Pada tahun 1970, Siklon Bhola menyerang pantai Pakistan Timur. Siklon ini menewaskan hingga setengah juta jiwa, namun pemerintah pusat tidak serius menangani bencana ini. Pada tahun 1970, Liga Awami memenangi suara terbanyak dalam pemilihan parlemen, namun Sheikh Mujibur Rahman dilarang berkuasa, sehingga kemarahan rakyat berbahasa Bengali semakin meningkat.
Setelah pembicaraan dengan Mujib, Presiden Yahya Khan menangkapnya pada 26 Maret 1971, dan melancarkan Operasi Searchlight. Target utama operasi tersebut adalah kaum intelektual dan orang Hindu. Operasi ini menewaskan banyak orang.
Sebelum ditangkap, Sheikh Mujibur Rahman secara resmi menyatakan kemerdekaan Bangladesh dan mengarahkan semua orang untuk bertempur hingga semua tentara Pakistan berhasil diusir. Pemimpin Liga Awami mendirikan pemerintahan dalam pembuangan di Kolkata, India. Pemerintahan dalam pembuangan secara resmi diambil sumpahnya di Mujib Nagar, distrik Kustia, Pakistan Timur, pada 17 April 1971 dengan Tajuddin Ahmad sebagai perdana menteri pertamanya.
Perang Kemerdekaan Bangladesh berlangsung selama sembilan bulan. Mukti Bahini (Tentara Pembebasan) melancarkan perang gerilya besar-besaran terhadap tentara Pakistan. Pejuang kemerdekaan Bangladesh mendapatkan bantuan penuh dari India. Mukti Bahini dan India berhasil mencapai kemenangan terhadap Pakistan pada 16 Desember 1971, dengan 90.000 orang ditawan oleh India.
Setelah merdeka, Bangladesh menjadi negara demokrasi parlementer, dengan Mujib sebagai perdana menteri. Pada pemilihan parlemen tahun 1973, Liga Awami mendapatkan suara terbanyak.
Kelaparan menimpa seluruh negeri antara tahun 1973 hingga 1974. Pada awal tahun 1975, Mujib berusaha menerapkan kekuasaan sosialis satu partai melalui BAKSAL yang baru dibentuk. Pada 15 Agustus 1975, Mujib dengan sebagian besar anggota keluarganya dibunuh.
Kudeta-kudeta berdarah terus berlangsung hingga Jenderal Ziaur Rahman berkuasa. Ia mengembalikan sistem multipartai dan mendirikan Partai Nasionalis Bangladesh (PNB). Kekuasaan Zia berakhir setelah ia dibunuh pada tahun 1981. Penguasa utama Bangladesh selanjutnya adalah Jenderal Hussain Muhammad Ershad, yang memperoleh kekuasaan melalui kudeta tak berdarah tahun 1982. Ia terpaksa mengundurkan diri pada tahun 1990 setelah meletusnya revolusi besar-besaran.
Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bangladesh kembali menjadi demokrasi parlementer. Istri Zia, Khaleda Zia, memimpin Partai Nasionalis Bangladesh menuju kemenangan pada pemilihan umum tahun 1991 dan menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Bangladesh. Liga Awami yang dikepalai oleh Sheikh Hasina Wajed (putri Mujib) memenangi pemilu 1996, namun kalah kepada Partai Nasionalis Bangladesh pada tahun 2001.
Pada 11 Januari 2007, setelah terjadinya kekacauan politik, pemerintahan sementara (caretaker) ditunjuk untuk mengatur pemilihan umum selanjutnya. Perilaku korupsi merajalela di Bangladesh. Pemerintah sementara baru menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama. Akibatnya, banyak politikus, pejabat penting, pejabat kecil, dan anggota partai yang ditangkap atas tuduhan korupsi. Pemerintah pemelihara mengadakan pemilu yang adil dan bersih pada 29 Desember 2008. Sheikh Hasina Wajedmemenangi pemilu dan diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri pada 6 Januari 2009.
B.      Kondisi Geografis
1.      Letak Astronomis

2.      Letak Geografis (Batas-batas wilayah)
·         Sebelah utara : Pulau Sakhalin
·         Sebelah timur : Samudra Pasifik
·         Sebelah selatan : Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan
·         Sebelah barat : Selat Korea dan Laut Bangladesh
3.      Iklim
Iklim Bangladesh tergolong tropis basah, dengan curah hujan rata-rata 3200 mm dalam setahun. Curah hujan ini tidak merata, terkadang sampai di atas 4500 mm dalam setahun, akibatnya banyak daerah di negara ini terlanda banjir. Selain itu, badai juga sering memporak-porandakan perumahan dan lahan pertanian penduduk, terutama di daerah pantai. Tak terpengaruh Tropis Cancer, iklim Bangladesh bersifat tropis dengan musim dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret, musim panas yang panas dan kering dari Maret ke Juni. Musim hujan Mosoon yang hangat dan lembab berlangsung dari Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu.
4.      Bentang Alam
Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra yang terbentang rendah. Delta ini terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau PĂ´dda), Brahmaputra (Yamunaatau Jomuna), dan Meghna dan anak-anak sungainya yang berhubungan dari Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan beberapa dari daratan yang amat subur di dunia ini. Bangladesh dahulunya dikenal dengan sebutan Pakistan Timur. Hampir seluruh wilayah Bangladesh merupakan dataran rendah yang terdiri atas tanah endapan yang subur. Bukit-bukit rendah terdapat pada bagian tenggara dan timur laut. Negara ini kaya akan sungai yang membawa Lumpur penyubur tanah. Sungai-sungai utamanya adalah sungai Brahmaputra, Gangga atau yang sering disebut sungaiPadma, dan Meghna. Padi dan Yute merupakan tanaman yang penting di negara ini.
C.     Kondisi Kependudukan
1)      Jumlah penduduk
Banglades merupakan salah satu Negara yang paling padat di dunia. Kepadatan yang melebihi 386 orang per km adalah hal yang biasa disebagian besar wilayah negeri ini. Daerah Chittagong merupakan salah satu dari sedikit yang berpenduduk jarang. Sebagian besar penduduk berdiam di daerah pedesaan, terutama di desa-desa kecil. Namun, Banglades mempunyai lebih dari selusin kota penduduk lebih dari 100.000 jiwa, yang terbesar diantaranya adalah Dhaka, Ibukota negara Bangladesh, yang berpenduduk lebih kurang empat juta jiwa dalam kawasan metropolitannya. Sekitar 45 % penduduk Bangladesh adalah buta huruf. Negeri ini masih banyak kekurangan fasilitas umum yang penting seperti Sekolah dan tenaga guru.
Perkiraan terkini dari penduduk Bangladesh berkisar dari 142 hingga 147 juta, menjadikannya negara dengan peringkat ke-7 berpenduduk terpadat di dunia. Diperkirakan sekitar 1.000 orang menempati 1 km persegi wilayah. Perkembangan penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, sedang perhitungannya bertambah dari 50 menjadi 90 juta, namun dengan pengenalan pengendalian kelahiran pada 1980-an mengurangi peningkatan populasi sebanyak dua persen. Jumlah tingkat kesuburan kini 3,2 dibandingkan dengan 6,2 pada 3 dasawarsa yang lalu. Penduduknya relatif muda, dengan kelompok usia 0–25 sejumlah 60%, sedang 3% itu 65 atau lebih tua. Harapan hidup 63 tahun bagi lelaki dan wanita.
2)      Ras atau suku
Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku Ainudan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin. Secara etnis Bangladesh itu homogen, terdiri dari orang Bengali yang merupakan 98% populasi. Sisanya sebagian migran Bihari (Bihari ialah sebuah negara bagian di India. Ibukotanya ialah Patna. Bihar dibatasi negara bagian Uttar Pradesh di barat, Jharkhand di selatan dan Bengal Barat di timur. Di utara negeri ini ialah Nepal). dan penduduk asli. Ada 13 suku yang tinggal di Jalur Bukit Chittagong, suku terbanyak ialah Chakma. Kawasan tersebut sering terjadi “ketegangan” antar etnis sejak lahirnya Bangladesh. Suku terbanyak di luar Jalur Bukit itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Perdagangan manusia telah menjadi masalah yang tersisa di Bangladesh dan imigrasi ilegal menyisakan pertentangan dengan Myanmar dan India. Penduduk Banglades dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok suku yaitu suku mayoritas Bengali dan suku bukit Chittagong.
3)      Mayoritas Agama
Dua agama utama di Bangladesh yang dipraktekan secara luas adalah Islam (83% menurut CIA di 1998, 88% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005) dan Hindu (11% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005). Etnis Bihari menjadi kelompok mayoritas yang menganut Muslim Syiah. Kelompok agama lain termasuk Budha, Kristen, dan animisme.
D.     Kondisi Perekonomian
Meski mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi, Bangladesh tetaplah negara terbelakang dan kelebihan penduduk serta pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per kapita pada 2004 kurang dari US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang kurang mengesankan. Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh kesetaraan gender pada dalam sekolah, dan mengurangi pertumbuhan penduduk.
Rami pernah menjadi mesin ekonomi negeri ini. Saham pasar ekspor dunianya memuncak pada PD II dan akhir 1940-an pada 80% dan malah di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk rami di seluruh dunia dan industri rami mulai gulung tikar. Bangladesh juga memiliki jumlah produksi yang signifikan dalam hal padi, teh, dan mustar.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen, yang mulai menarik investor asing pada 1980-an karena buruh murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Industri ini kini memperkerjakan 40% wanita pekerja di Bangladesh. Pemasukan dari mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain. Pada 2002, industri garmen ini ini mengekspor produk senilai US$5 milyar .
Rintangan bagi pertumbuhan termasuk bencana badai dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan di angkatan buruh yang tidak memiliki ruang kerja yang cukup, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), pembangkit listrik yang tak mencukupi, perwujudan yang lambat dari reformasi ekonomi, pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Laporan Singkat World Bank Juli 2005: “Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat.”
Sementara itu, tanggal 4 Agustus lalu, Bank Dunia menyeru agar Pemerintah Bangladesh menciptakan lapangan kerja dan penghasilan bagi jutaan penduduk yang menjadi pengangguran di negara miskin Asia Selatan tersebut.
E.     Kegiatan Pariwisata
1.      Cox's Bazar
Pantai dengan nama yang cukup aneh ini merupakan pantai alami terpanjang di seluruh dunia. Pasir pantainya berwarna keemasan saat tertimpa cahaya matahari. Air lautnya yang biru membentang begitu indah. Daerah pantai ini diharapkan warga Bangladesh akan segera dipenuhi turis karena beberapa hotel internasional direncanakan akan segera dibangun dalam waktu dekat.
2.      Sundarbans
Objek wisata lain di Bangladesh yang tak boleh dilewati adalah Sundarbans. Taman nasional yang memiliki hutan bakau terbesar di dunia dan sudah ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Sundarbans memiliki luas sekitar 1.600 mil persegi dan terletak di teluk Bengal memanjang hingga Bengal Barat. Taman nasional ini merupakan rumah harimau Bengal yang termasuk spesies langka.
3.      Air Terjun Nafakhum
Di Bangladesh, air terjun terbesar adalah air terjun Madhabkunda, namun air terjun Nafakhum disebut-sebut jauh lebih indah dan mempesona. Untuk mencapainya, Anda membutuhkan waktu tiga jam dari Remakri, menggunakan kapal melewati sungai Sangu. Di air terjun Nafakhum, Anda dapat melihat ikan terbang yang hidup di gua, di bawah air terjun. Anda juga dapat berenang santai di kolam alami yang ada di tempat ini.
4.      Kebun teh Srimangal
Kebun teh ini yang terletak di daerah Sylhet ini merupakan salah satu area menakjubkan di Bangladesh. Bermil-mil tanaman teh tumbuh menghiasi dataran perbukitan. Terdapat lebih dari 150 kebun teh, termasuk tiga terbesar di dunia yang berada di Srimangal.
5.      Somapura Mahavihara
Bangladesh juga terkenal dengan beberapa situs arkeologi yang memukau. Salah satunya Somapura Mahavihara. Vihara Budha terbesar di Bangladesh. Kemegahannya membuat vihara ini ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Dibangun antara tahun 781-821, bangunan asli vihara ini sempat ludes terbakar pada abad ke-11. Namun dibangun kembali pada abad berikutnya. Somapura Mahavihara juga sempat mengalami penolakan karena pada zaman itu semakin banyak muslim yang masuk ke negara ini.
6.      Taman Nasional Lawachara
Taman nasional ini merupakan hutan hujan tropis yang begitu indah. Lawachara juga terkenal sebagai tempat tinggal berbagai jenis primata dan Hoolock Gibbon. Di dunia, Hoolock Gibbon hanya tersisa sebanyak 60 dan mayoritas hidup di Lawachara. Tempat ini juga pernah menjadi lokasi syuting film Around the World in 80 Days. Tak hanya itu, Lawachara juga menjadi lokasi eksplorasi minyak dan Gas oleh Chevron yang menimbulkan kontroversi.
7.      Bagerhat
Bagerhat dikenal dengan sebutan Mosque City atau Kota Masjid dan sempat menjadi kota yang hilang karena ditutupi oleh tanaman selama berabad-abad. Situs ini memiliki lebih dari 50 monumen Islamik dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1983. Salah satu tempat yang memiliki pemandangan luar biasa ialah Masjid Gombuj yang memiliki sebanyak 77 dom dan 60 pilar. Tak hanya itu, ada pula makam Jendral Ulurgh Khan Jahan, pria asal Turki yang menemukan kota ini pada abad ke-14 dan dikenal dengan sebutan Khalifatabad.
8.      Benteng Lalbagh
Benteng yang satu ini berdiri di Dhaka, ibu kota Bangladesh yang saat ini berkembang menjadi kota modern dengan tetap memiliki bangunan kolonial tua. Benteng Lalbagh merupakan benteng yang tadinya dibangun untuk membuat kompleks Mughal Palace Fortress dari abad ke-17. Keindahan benteng ini disebut-sebut hampir menyerupai Taj Mahal.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Banglades merdeka pada 16 Desember 1971, dimana mereka menggunakan system pemerintahan demokrasi parlementer. Negara Banglades berada di Sebelah utara : Pulau Sakhalin, Sebelah timur : Samudra Pasifik, Sebelah selatan : Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan dan Sebelah barat : Selat Korea dan Laut Bangladesh. Negara ini memiliki iklim tropis basah dimana curah hujan tidak merata dan mengakibatkan sering terjadinya banjir serta bencana alam lainnya.
Negara ini memiliki penduduk yang menempati urutan 7 penduduk terpadat di dunia dengan 45% warganya tergolong buta huruf karena masih banyaknya kekurangan fasilitas sekolah yang memadai. Bangladesh tetaplah negara terbelakang dan kelebihan penduduk serta pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per kapita pada 2004 kurang dari US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang kurang mengesankan. Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh kesetaraan gender pada dalam sekolah, dan mengurangi pertumbuhan penduduk. Banglades memiliki banyak tempat pariwisata yang dapat dikembangkan untuk menambah pemasukan Negara.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar